Fungsi Port Pada Proyektor

Fungi Port Pada Proyektor

Fungsi Port Pada Proyektor


Anda pasti sudah pernah melihat bentuk fisik sebuah proyektor, kan ? Ya, pasti. Anda pasti juga sudah pernah menggunakan proyektor sebagai media pembelajaran, meeting atau keperluan lain yang membutuhkan proyektor sebagai media visualisasinya. Lalu apa pernah Anda berpikir bagaimana sebuah gambar bisa muncul di screen proyektor seperti itu? melalui apa gambar tersebut bisa disalurkan dari laptop ke proyektor ? Tentu Anda tahu melalui kabel, tetapi menuju manakah kabel itu terhubung? Jawabannya adalah port - port pada proyektor.

Sayangnya, di dalam proyektor terdapat tidak hanya satu port saja. Ada beberapa port yang perlu Anda ketahui, mulai dari nama dan fungsinya serta bentuk dari masing - masing port pada proyektor tersebut.

Itulah yang akan kita bahas dalam artikel berjudul Fungsi Port Pada Proyektor ini.

Nama dan Fungsi Port Pada Proyektor

VGA / RGB IN-OUT

RGB IN-OUT atau VGA adalah port yang sering digunakan untuk menampilkan gambar dari laptop ke proyektor. Port VGA dan KONEKTOR-nya biasanya ditandai dengan warna biru.

Port dan Konektor VGA


VIDEO

Disini kita sedang tidak membahas video pada umunya, tapi kita bahas port video yang ada pada proyektor. Port video ini digunakan untuk menerima input sinyal dari televisi, DVD Player, Kamera dsb. Masih bingung dengan istilah input? Input yang dimaksud disini adalah penerima. Jadi port video sebagai penerima sinyal yang dikirimkan oleh DVD Player / televisi melalui kabel.

Lalu kabel apa yang digunakan untuk port video ini? kabel yang digunakan adalah yang sesuai dengan konektor RCA. RCA adalah singkatan dari Red Cyan dan White yang merupakan warna dari masing - masing konektor. Umumnya, port video berwarna Cyan dan harus dihubungkan dengan konektor RCA berwarna Cyan. Kemudian utnuk konektor yang lain, colokkan pada port dengan warna yang sama untuk audio (stereo kanan kiri).

Port Video dan Konektor RCA

S-VIDEO

Merupakan singkatan dari Super Video. Kalau Anda cermati port ini pada proyektor, maka akan ada 5 lubang kecil yang nanti akan dimasuki oleh konektor S-Video. Gambar yang dihasilkan dari port ini lebih jelas ketimbang menggunakan kabel komposit. 

Port dan Konektor S-Video

RS - 232

Port ini digunakan untuk menghubungkan proyektor dengan kontrol sistem untuk mengatur custom tampilan proyektor pada screen.

DVI

Singkatan dari Digital Video Interface yang didesain sebagai alternatif dari VGA. Hasil gambar yang dihasilkan lebih baik karena mampu mereduksi noise pada video saat konversi analog maupun digital.

Port dan Konektor DVI


HDMI

Untuk yang satu ini adalah rajanya dibandingkan dengan VGA dan DVI, mengapa bisa ? Karena seperti namanya, HDMI adalah High Definitiopn Media Interface yang digunakan untuk display beresolusi tinggi.

Bentuk port dan konektor HDMI lebih simpel dibandingkan dengan VGA dan DVI. Dengan menggunakan kabel HDMI, kita dapat menstream audio dan video secara bersamaan hanya dengan 1 kabel HDMI saja. Masih bingung?

Gini, Coba Anda colok kabel HDMI dari laptop ke TV ynag tentuka ada port HDMI-nya. Lihat apa yang terjadi ! Suara dari TV akan berpinah ke laptop hanya dengan 1 kabel HDMI saja.

Port dan Konektor HDMI

Baca Juga : Tips Memilih Proyektor Sesuai Kebutuhan

PORT LAN

Port ini digunakan untuk menerima data visual dari laptop dengan menggunakan kabel UTP dan konekto RJ-45. Tetapi tidak banyak orang menggunakan port LAN karena bagi mereka, menggunakan port VGA jauh lebih mudah dan familiar dalam melakukan setting tampilan.


PORT USB

Port ini tentu Anda tahu, yaitu untuk mencolokkan flashdisk ke proyektor, sehingga tidak memerlukan laptop. Tetapi Anda butuh remote proyektor untuk mempermudah navigasi gambar maupun video yang ditampilkan oleh proyektor.



Regards
SMD Visual
www.rentalmultimedia.net


Thank sudah mampir, jangan lupa add friend ya....
https://www.facebook.com/mrodang


Tips Memilih Screen Proyektor Dengan Tepat

Tips Memilih Screen Proyektor Dengan Tepat

Tips Memilih Screen Proyektor

Sudah menjadi hal yang umum jika proyektor berpasangan dengan screen proyektor. Sebelum postingan ini saya buat, saya sudah menulis postingan berjudul Tips Memilih Proyektor Sesuai Kebutuhan jadi sebelum Anda tentukan screennya, pilih dulu proyektor yang menjadi benda utama untuk mendisplay tampilan visual pada screen. Kali ini saya akan bahas apa saja yang harus diketahui dalam memilih screen proyektor dengan tepat.

Kemampuan kita sebagai manusia sudah pasti memiliki keterbatasan, baik pendenganran, penglihatan maupun kemampuan untuk mengingat. Dalam hal audio visual, seorang audience rata - rata hanya mampu menerima 30% dari apa yang disampaikan oleh komunikator secara verbal, betul melalui suara dan gerak tubuh. Tetapi, jika dibantu dengan visualisasi menggunakan media pembantu seperti screen proyektor, apa yang dapat diterima oleh audience dapat meningkat.

Oleh sebab itu, efektifitas penyampaian materi oleh komunikator dapat dibantu menggunakan visualisasi pada sreen proyektor tersebut. Screen proyektor juga penting dalam kesuksesan acara karena dengannya kita dapat memberi gambaran terhadap apa yang disampaikan komunikator.

Lalu, screen bagaimana yang harus dipilih? berapa ukuran idealnya? screen berjenis apa yang tepat? Pertanyaan itu sering saya dengar ketika klien hendak menyewa screen proyektor pada kami. Untuk dapat memilih screen proyektor dengan tepat, Anda perlu simak hal - hal berikut ini.
  1. Jenis Layar
  2. Ukuran
  3. Bahan
  4. Proyektor Yang Digunakan
Untuk memahami tiap topik tersebut, mari kita pelajari satu per satu.

1. Jenis Layar

Untuk keperluan event dengan lokasi yang berbeda - beda kita bisa menggunakan screen proyektor tripod yang mudah di bongkar pasang. Tripod disini yaitu ada 3 kaki sebagai alas dan 1 penyangga untuk mengaitkan screen, bisa juga menggunakan screen proyektor portable yang hanya perlu ditarik ke atas dan di tekan kebawah jika selesai menggunakan atau bisa juga menggunakan screen proyektor fast fold untuk digunakan di tempat seperti auditorium, aula, ruang serbaguna dengan audience yang banyak.

Jika Anda menginginkan screen proyektor menetap di satu tempat, kita bisa menggunakan screen motorized yang cara kerjanya dibantu oleh mesin dan untuk mengoperasikannya bisa menggunakan remote yang apabila ditekan tombolnya, maka screen akan turun (membuka) dan keatas (menutup) 

2. Ukuran

Untuk pemilihan ukuran screen proyektor, Anda perlu memperhatikan juga lebar & tinggi ruangan / atau lebar & tinggi dinding tempat dimana screen akan dipasang. Jangan sampai screen lebih besar dari pada ukuran dari dinding, karena akan membuat screen jadi terlibat dan kurang maksimal dalam penggunaannya.

Kemudian pastikan juga ketika screen dipasang, audience yang paling belakang dapat melihat bagian bawah dari screen dengan jelas. Jangan sampai bagian bawah dari screen tertutup oleh kepala audience di depannya karena posisi penempatan screen yang kurang naik.

Untuk aspec ratio juga harus kita perhatikan, lihat pada spesifikasi proyektor Anda, berapa aspec rationya ? Jangan sampai Anda memilih screen yang tidak sesuai dengan aspec ratio proyektor. Contohnya begini, Anda punya proyektor dengan aspec ratio 16:9 tetapi screen proyektor Anda cuma 4:3 yang tentu saja aspec ratio pada screen tidak sesuai, dengan kata lain screennya terlalu kecil

3. Bahan

Seperti Anda ketahui bahwa screen akan menerima sorotan cahaya dari proyektor sehingga ada sedikit reflesi atau pantulan cahaya yang dihasilkan. Ini adalah faktor yang juga penting untuk kita perhatikan, faktor ini disebut luminance  yang umumnya disebut Gaint Factor. 

Gain Factor mengukur tingkat efisiensi pemrmukaan screen dalam merefleksikan aliran cahaya dan mengindikasikan seberapa tinggi proporsi yang tercermin oleh layar tertentu dibandingkan dengan permukaan screen. Gain Factor juga memiliki korelasi dengan sudut penglihatan dari audience.

Ada  jenis perbedaan permukaan sreen, yakni screen dengan type Diffuse (D) dan type Specular (S).

Type D

Screen ini cocok untuk ruangan redup cahaya sehingga audience dapat duduk di tempat yang melebar
  • menyebarkan cahaya ke segala arah 
  • matte white
  • punya sudut pandang 45 - 50 derajad
  • punya Gain Factor 1-1.2
Type S

Screen ini cocok untuk ruangan dengan cahaya terang. Pengaturan tempat duduk harus dirapatkan untuk memaksimalkan penglihatan audience
  • memantulkan cahaya sepanjang sumbu proyeksi dua kali lebih terang dari layar matte white
  • punya warna mother of pearl
  • punya sudut pandang yang smepit 30 - 40 derajad
  • punya Gain Factor 2-2.2
4. Proyektor Yang Digunakan

Proyektor yang Anda gunakan juga berpengaruh terhadap hasil tampilan visual pada screen proyektor. Jika Anda sudah memilih screen proyektor yang tepat untuk audience berjumlah 500 orang, tetap proyektor Anda hanya memiliki lumens kurang dari 2000, maka jelas saja tampilan visula yang dipancarkan ke screen proyektor tidak maksimal, maka spesifikasi dari proyektor juga penting untuk dipertimbangkan


Baca Juga : Tips dan Cara Merawat Proyektor

Demikian tips memilih screen proyektor ini kami bahas, jika Anda ingin melihat koleksi screen dan acara kami silahkan lihat di > galeri screen dan jika Anda memiliki pertanyaan atau informasi lebih lanjut silahkan ketikan di kolom komentar di bawah.


Regards
SMD Visual
www[dot]rentalmultimedia[dot]net


Thanks sudah mampir, jangan lupa add friend ya.......
https://www.facebook.com/mrodang





Tips dan Cara Merawat Proyektor

Tips dan Cara Merawat Proyektor

Tips Merawat Proyektor
Banyak orang mampu membeli proyektor dan mampu mengoperasikannya tetapi tidak banyak yang mau merawatya. Kebanyakan setelah selesai dipakai, proyektor dimasukkan tas dan diletakkan begitu saja, padahal merawat proyektor juga penting. 

Mengapa perlu perawatan pada proyektor ? 

Tentu untuk memperpanjang umur dan menjaga supaya proyektor tetap dapat bekerja dengan maksimal.

Untuk merawat proyektor Anda tidak perlu mengeluarkan biaya apapun, cukup baca postingan ini dan mempraktekkannya di rumah secara rutin.

Mari kita mulai 

1. Menyalakan Proyektor

Sebelum menyalakan, pastikan kabel VGA dan kabel power sudah terhubung ke proyektor. Setelah itu hubungkan kabel power proyektor ke saklar listrik. Gunakan remote proyektor untuk menjaga tombol - tombol pada royektor tetap awet. Karena jika rusak, biaya untuk mengganti cukup mahal.

2. Bersihkan Filter Proyektor Secara Rutin

Untuk pemakaian dengan frekuensi yang sering, biasanya untuk mengajar di kelas atau media ketika rapat di kantor, jangan lupa membersihkan filter proyektor. Anda bisa menggunakan vacum cleaner, kuas atau kompressor untuk menghilangkan debu pada filter. Debu yang menyumbat filter dapat menghalangi aliran udara sehingga proyektor cepat panas. Bila panas berlebih, maka temperatur bisa cepat panas dan proyektor bisa terbakar.

3. Mematikan Proyektor

Ketika Anda selesai menggunakan proyektor, jangan langsung mencabut kabel powernya. Tetapi gunakan tombol power pada remote untuk mematikan. Biasaya ketika kita menekan tombol power, maka pada display proyektor akan muncul pertanyaan dan kita cukup menekan tombol powernya sekali lagi. Setelah itu tunggu prosesnya hingga proyektor benar-benar mati.

4. Pastikan Proyektor Tidak Terlalu Panas

Ketika Anda menggunakan proyektor dalam waktu yang cukup lama, luangkan waktu untuk mengistirahatkannya agar lampu proyektor tidak terlalu panas. Dan ketika Anda selesai mematikannya, jangan langsung memasukkannya ke dalam tas. Tetapi biarkan dulu beberapa menit untuk meredakan panas di dalam proyektor tersebut. Setelah dirasa tidak terlalu panas, silahkan memasukkannya ke dalam tas.

5. Gunakan Eco Mode

Kebanyakan proyektor sudah dibekali fitur ini untuk secara otomatis mengatur kecerahan lampu berdasar kecerahan ruangan untuk menghemat listrik dan panas yang dihasilkan oleh lampu proyektor sehingga dapat memperpanjang umur proyektor.

6. Jangan Menghalangi Ventilasi

Ventilasi disini yaitu celah - celah pada body proyektor yang merupakan lokasi dimana kipas membuang udara panas dari dalam ke luar, sehingga jangan menghalangi / menutupi ventilasi tersebut supaya proses pembuangan udara panas dari dalam proyektor tidak terhambat.

Baca Juga : 5 Kesalahan Umum Dalam Menggunakan Proyektor

Dengan mempraktekkan 6 tips merawat proyektor tersebut dapat memperpanjang umur royektor Anda dan mengurangi proyektor dari resiko kerusakan. Jika Anda memiliki pengalam atau informasi yang tidak kami jelaskan pada postingan ini, silahkan Anda berbagi tips melalui komentar dibawah


Regards
SMD Visual
www.rentalmultimedia.com

Thanks sudah mampir, jangan lupa add friend ya.........
https://www.facebook.com/mrodang



Tips Memilih Proyektor Sesuai Kebutuhan

4 Tips Memilih Proyektor Sesuai Kebutuhan


Tips Memilih Proyektor Sesuai Kebutuhan


Apa itu Proyektor ? Proyektor adalah rangkaian alat optik yang berfungsi memvisualkan / menampilkan tulisan, gambar, video bahkan audio pada bidang datar supaya dapat dilihat oleh banyak orang dengan jelas. Ada istilah - istilah yang melekat pada proyektor yang selama ini mungkin Anda sering baca tetapi tidak terlalu mengerti kegunaannya kan ? Istilh - istilah tersebut yaitu Contrast Ratio, Brightness, Display Technology, dan Resolution yang akan kita bahas pada postingan ini


Yuk langsung saja kita mulai tips memilih proyektor sesuai kebutuhan


1. Contrast Ratio

Contrast Ratio adalah perbedaan antara ketajaman 1 warna dengan warna yang lain yang bisa dihasilkan oleh proyektor. Maksudnya begini, contrast ratio yang tinggi membuat warna terlihat begitu tebal dan jelas dibanding dengan contrast ratio yang rendah.


Apa itu Contrast Ratio Pada Proyektor


Contrast Ratio yang tinggi akan mengirimkan warna tertajam, misal warna hitam akan terlihat sangat hitam dan warna putih akan terlihat sangat putih. 

Bagi Anda yang membutuhkan proyektor untuk rumah, contrast artio 2000:1 sudah cukup, tetapi untuk teater seperti di bioskop, butuh contrast ratio yang lebih besar.


2. Brightness



Brightness adalah kecerahan cahaya yang dihasilkan oleh proyektor, biasanya disebut menggunakan satuan Lumens. Semakin tinggi nilai Lumens, maka cahaya yang dihasilkan semakin terang. Nilai Lumens pada proyektor itu beragam mulai ratusan hinggga ribuan. Untuk proyektor dengan nilai Lumens yang tinggi bentuknya besar, butuh sekitar 3-5 orang untuk mengangkatnya. Bayangkan betapa besarnya.

Bagi Anda yang ingin membeli proyektor untuk rumah atau ruangan kecil, proyektor 1000 - 2000 Lumens sudah cukup, tetapi untuk ruangan yang lebih besar seperti aula berjumlah sekitar 200 - 500 orang, butuh proyektor dengan lumens mulai dari 2600 - 5000 itu sudah cukup supaya detil tulisan yang ditampilkan oleh proyektor dapat terbaca jelas bagi audience yang duduk dibelakang.


3. Display Technology


Umumnya, proyektor dikategorikan menjadi 2, yaitu menggunakan LCD (atau yang serig disebut 3LCD) dan DLP. Lalu apa bedanya?


Keduanya memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing. Mari kita simak 


Efisiensi Listrik

Dengan daya yang sama, LCD mampu memberi sorotan yang lebih terang daripada DLP

Kualitas Pixel

DLP memakai jutaan kaca kecil untuk memvisualkan sebuah gambar sehingga pixel yang dihasilkan begitu rapat daripada LCD

Kualitas Warna

Proyektor yang menggunakan LCD memiliki saturasi dan ketajam yang lebih baik daripada DLP sehingga gambar yang dihasilakan oleh LCD dapat menyerupai gambar aslinya.

Kualitas Display Video

DLP mampu menghasilkan tampilan video dengan lebih halus karena tidak perlu memecah cahaya menjadi 3 seperti yang dilakukan oleh LCD sehingga cahaya yang dihasilkan dapat langsung di kirimkan melalui chip untuk dipancarkan

4. Resolution


Ada 4 tipe resolusi pada proyektor :



  • SVGA (800 x 600)
  • XGA (1024 x 768)
  • SXGA (1280 x 1024)
  • UXGA (1600 x 1200)
Semakin tinggi resolusi yang bisa dihasilkan oleh proyektor, maka ketajaman dan kualitas gambar juga tinggi. Untuk keperluan meeting dan presentasi kelas cukup dengan resolusi SVGA / XGA, tetapi jika untuk pemutaran video dengan jumlah audience yang banyak > 500 orang, resolusi yang besar juga patut diperhitungkan

Baca Juga : 5 Kesalahan Umum Dalam Menggunakan Proyektor

Kesimpulan Tips Memilih Proyektor Sesuai Kebutuhan


Sesuai dengan judul pada postingan ini, maka kita tetap harus menyesuaikan dengan kebutuhan. Untuk apakah proyektor yang kita beli ini akan digunakan? dimana menggunakannya? dan berapa perkiraan audiencenya?

Jika digunakan untuk presentasi di kelas, meeting dan display gambar dengan audience sekitar < 200 orang. Kita cukup menggunakan proyektor dengan lumens dibawah 3000, contrast ratio 2000:1 dan spesifikasi relevan pada produk proyektor tersebut.


Tetapi jika digunakan untuk nonton bareng sepak bola atau pemutaran film, gunakan proyektor dengan lumens diatas 3000 dengan contrast ratio yang tentu lebih tinggi dan resolusi yang besar untuk hasil visual yang tajam dan dapat dinikmati oleh penonton


Regards

SMD Visual
www.rentalmultimedia.net


Thanks sudah mampir, jangan lupa add friend ya.........
https://www.facebook.com/mrodang