Pengertian Alat Presentasi Proyektor Untuk Pemula

Pengertian Proyektor untuk Pemula

Kalau kita membahas proyektor, sudah tentu kita membahas tentang teknologi presentasi. Yang namanya teknologi presentasi juga akan berkaitan dengan visualisasi baik gambar maupun tulisan, betul?

Mengapa teknologi presentasi dibutuhkan? Sudah jelas bahwa ketika kita menjelaskan sesuatu dihadapan banyak orang, maka tampilan gambar dan tulisan yang jelas akan membuat presentasi menjadi lebih menarik.

Sebelum mengenal proyektor lebih dalam, ada baiknya kalau kita baca dulu teknologi presentasi konvensional hingga saat ini ada beberapa yang masih sering digunakan.

Presentasi Konvensional


Papan Tulis Kapur










Nah, siapa yang masa SD nya dulu menggunakan papan tulis jenis ini? Dulu sang guru tercinta sering menggunakan kapur untuk menulis di papan ketika menjelaskan materi di kelas. Papan tulis ini sudah cukup lama sekali ada jauh sebelum saya lahir di tahun 1996. Papan tulis ini biasanya berwarna dasar hitam tapi saya juga pernah menemukan ada yang berwarna dasar hijau.

Lapisan papan tulis ini cenderung kasar supaya bisa digores dengan kapur. Kapur yang sering digunakan biasanya berlogo seseorang menggunakan topi wisuda. Hayo masih ingat tidak?

Papan Tulis Whiteboard










Papan tulis ini adalah kemajuan dari papan tulis kapur. Berbeda dengan papan tulis kapur yang berlapis warna hitam atau hijau, papan tulis whiteboard ini berlapis warna dasar putih karena menggunakan spidol hitam sebagai alat tulisnya.

Papan tulis whiteboard sudah banyak kita temui sekarang ini karena dinilai lebih jelas hasil tulisan dipapan, tidak berdebu saat menghapus dan tinta spidol bisa diisi ulang tanpa harus membeli spidolnya secara utuh. Jadi cukup membeli tinta hitam saja.

Flip Chart










Istilahnya asing ya bagi Anda? Flipchart adalah kumpulan ringkasan dari materi (gambar, tulisan, tabel) yang akan disampaikan kepada audience yang bisa dibuka (flip) secara berurutan. Lalu terbuat dari apa flipchart ini? Bahanya cuma dari kertas berukuran plano, panjang dan lebarnya sekitar 100 cm x 65 cm. 

Flipchart ini masih sering saya lihat di workshop - workshop, ya memang sudah jarang juga yang menggunakan ini karena dinilai boros. Selesai dipakai, dicorat coret terus dibuang. Lalu hanya orang yang duduk dibagian depan saja yang bisa melihat dengan jelas.

Copyboard










Nah yang satu ini asing juga mungkin bagi Anda. Copyboard adalah pembaruan dari teknologi presentasi konvensional yang dimodernkan. Jadi disini kita corat coret menggunakan spidol sama seperti di whiteboard tapi kita juga bisa langsung menyimpan ke laptop untuk di print.

Presentasi dengan  Proyeksi

OHP (Overhead Projector)










Hayoo sudah pernah dengar istilah ini? atau mungkin pernah melihat benda seperti digambar?
OHP adalah perangkat keras, alat yang dibentuk dari sebuah kotak yang ditutup dengan benda bernama transparansi. Di dalam kotak tersebut ada cahaya yang terang dan menyorot dari dalam kotak kemudian dibiaskan oleh sebuah lensa khusus bernama fresnel melalui transparansi tadi.

Saya pernah melihat alat seperti ini di kampus dan lembaga bimbingan belajar. Jadi sang tutor mengambil seperti mika berbentuk persegi dan menempatkannya diatas transparansi kemudian menulis menggunakan spidol. Sebelumnya juga disiapkan screen untuk melihat hasilnya, jadi dari jarak yang jauh (duduk belakang) kita masih bisa melihat dengan jelas.

Meskipun sudah cukup modern, alat ini masih dinilai boros lho. Karena kita harus membeli media seperti mika tadi, sekali pakai terus dibuang dan ganti dengan yang baru. Oleh sebab itu saat ini banyak yang lebih menggunakan proyektor dan laptop daripada alat - alat diatas yang tadi sudah saya jelaskan di awal - awal.

Lalu, apa itu Proyektor ?










Proyektor adalah perangkat yang memanfaatkan cahaya dari optik dan teknologi display untuk menampilkan gambar, video dan tulisan. Mengapa proyektor? Karena flexibel, bisa dibawa kemana saja, tidak ribet, hasilnya jelas baik warna dan keterangannya. Ketika menggunakan proyektor, Anda juga harus tahu tips dan cara merawat proyektor supaya awet dna tahan lama

Selama saya membuka jasa persewaan alat multimedia termasuk proyektor ini, banyak juga lho yang menggunakan proyektor untuk seminar, wedding, pagelaran wayang, band dan nonton bareng. Bahkan yang terbaru adalah teknik video mapping yang mendesain gedung atau bangunan biasa menjadi luarbiasa dengan menggunakan bantuan proyektor.


Selain dinilai efektif dan efisien menggunakan proyektor, hasil gambar visual yang ditamilkan oleh proyektor ini bagus. Ketika penyelenggara menggunakan proyektor, maka ada kesan profesional dan perfetionist yang ingin diberikan pihak penyelenggara kepada audience.

5 Kesalahan Umum Dalam Menggunakan Proyektor

5 Kesalahan Umum Dalam Menggunakan Proyektor

Dalam hal visualisasi sebuah acara banyak orang menggunakan proyektor sebagai alat pembantu, baik itu menggunakan proyektor dengan laptop atau DVD player. Dengan adanya alat ini, acara dapat berlangsung dengan maksimal sehingga menimbulkan kesan positif bagi para tamu atau peserta.

Meskipun cara menggunakan proyektor yang benar ini terbilang mudah dan tidak memerlukan skill khusus,  tapi masih banyak orang melakukan kesalahan - kesalahan yang semestinya harus dihindari. Banyak dari mereka menyepelekan hal ini karena dianggap sudah terbiasa karena tertular orang - orang disekitarnya yang juga tidak mengerti cara menggunakan proyektor dengan tepat.

Karena bagi mayoritas dari mereka hal ini dianggap biasa saja dan tidak ada perubahan selama bertahun - tahun, maka yang biasa (padahal salah) malah dinaggap benar.

Apa saja kesalahan - kesalahan tersebut?


Kami, Sinar Media Visual sudah merangkumnya menjadi 5 kesalahan umum yang plaing sering dilakukan dalam menggunakan proyektor.


1# Langsung Melepas Kabel Power Ketika Mematikan

Kesalahan umum yang pertama adalah ada beberapa orang yang langsung melepas kabel power untuk mematikan proyektor. Kalau dibilang salah, secara umum tentu tidak. Tapi kalau dilihat dari prosedur standar proyektor, hal ini jelas tidak tepat.

Proyektor memilik prosedur dalam menonaktifkan mesinnya. Hal ini dilakukan supaya suhu pada mesin proyektor bisa menurun lebih cepat. Seluruh mekanisme visualisasi dihentikan dan mesin berfokus pada putaran kipas yang berputar untuk meredam suhu panas.

Setelah suhu mencapai batas yang telah ditentukan oleh program di dalam proyektor tersebut, maka proyektor akan mati dengan sendirinya.

2# Menutupi Ventilasi Udara

Celah - celah atau desain lubang pada proyektor bukan semata - mata untuk hiasan saja, tapi itu dibuat, diposisikan dengan memperhatikan aliran udara pada proyektor.

Di dalam proyektor juga ada kipas yang berfungsi sebagai pendingin dengan cara mengalirkan udara panas yang ada di dalam proyektor menuju keluar.

Nah kalau lubang - lubang ventilasi ini Anda tutup, lalu lewat mana udara panas ini akan keluar?

Kalau hal ini kurang Anda perhatikan maka penumpukan udara panas di dalam proyektor akan menambah suhu panas dan bisa membuat komponen mesin proyektor cepat mengalami kerusakan.

3# Tidak Menggunakan Remote

Semua pabrikan proyektor pasti menyertakan remote control untuk mengoperasikan proyektor. Hal ini dilakukan tentu dengan maksud yang jelas, yaitu untuk mencegah tombol - tombol di proyektor supaya tidak cepat rusak.

Mengapa begitu?

Pabrikan proyektor sudah memperkirakan bahwa setiap orang bisa saja berbeda kekuatan saat menekan tombol tersebut. Yang dikuatirkan adalah ketika orang awam menekan tombol tersebut tetapi berlebihan tentu akan merusak tombol pada proyektor tersebut. Untuk mencegah hal seperti ini, digunakanlah remote untuk meredam kemungkinan rusak pada tombol proyektor.

Selain itu, penggunaan remote juga lebih flexible, lebih mudah karena kita bisa berada dimana saja untuk mengoperasikan selama remote masih dalam jangkauan proyektor.

4# Menggunakan Terus Menerus

Kesalahan umum dalam menggunakan proyektor yang berikutnya dalah menggunakan proyektor secara terus menerus tanpa henti.

Kami mengerti bahwa penggunaan proyektor memang penting untuk tampilan visual yang baik, tapi kalau Anda menggunakannya secara terus menerus dalam 1 event, maka hal ini tentu tidak baik. Usahakan meluangkan waktu tertentu untuk mematikan proyektor supaya lampu lcd nya kembali dingin. 

5# Simpan Ditempat yang Aman

Kalau Anda simak kesalahan yang terakhir ini mungkin sudah Anda usahakan untuk melakukannya dengan baik. Maksud "tempat yang aman" bukan berarti hanya di tempat yang jauh dari jangkauan anak - anak atau tidak terkena sinar matahari saja. Tapi aman juga dalam hal suhu atau kondisi ruangan.

Letakkan proyektor di ruangan dengan suhu yang normal, tidak terlalu panas juga tidak terlalu dingin. Yang dikuatirkan adalah ketika Anda meletakkan di ruangan yang dingin, di ruangan yang lembab akan berakibat pada proyektor yang menjamur.

Sekian rangkuman yang kami buat mengenai 5 kesalahan umum dalam menggunakan proyektor. Semoga dengan menghindari kesalahan - kesalahan tersebut, proyektor Anda bisa lebih awet dan tahan lama.



Regards
SMD Visual
www.rentalmultimedia.net

Thanks sudah mampir, jangan lupa add friend ya
https://www.facebook.com/mrodang
Jasa Persewaan Proyektor Surabaya

Sewa Proyektor Untuk Banyak Kegiatan

Sewa Proyektor di Surabaya

Untuk mempermudah jangkauan visualisasi bagi banyak orang, tentu saja perlu bantuan beberapa alat. Alat ini berfungsi memperbesar ukuran suatu tampilan visual supaya memungkinkan untuk dilihat begitu banyak orang. Sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat tersalurkan dengan baik dan jelas melalui tampilan visual yang kita siapkan.

Kemampuan kita sebagai manusia sudah pasti memiliki keterbatasan, baik pendengaran, penglihatan maupun kemampuan seseorang untuk mengingat. Tetapi jika dibantu dengan menggunakan media tambahan alat visualisasi seperti proyektor, maka apa yang dilihat akan lebih mudah diterima dan diingat.

Tidak hanya itu saja, ketika Anda menyajikan sesuatu dengan persiapan yang baik, maka akan ada kesan profesional yang berusaha Anda berikan kepada orang terutama klien, murid, peserta seminar dan jenis audience lainnya. Dengan begitu, Anda dinilai tidak main - main dan ingin berusaha profesional dalam berbagai event yang berlangsung.

Disini kami memberikan beberapa contoh proyektor - proyektor yang sering di sewa oleh klien kami di beberapa event. Dari contoh ini, Anda akan mendapat gambaran proyektor seperti apa yang layak untuk Anda sewa dan memenuhi kebutuhan.


Wedding

sewaproyektor untuk wedding di surabaya

Di acara wedding, sewa proyektor dan screen kami sering menggunakan proyektor 4000 lumen ke atas, hal ini tentu sangat kami pertimbangkan mulai dari lokasi wedding dimana dan jumlah tamu berapa. Hal ini begitu penting untuk pemilihan proyektor. Lalu mengapa kami berikan mulai dari 4000 lumen ke atas? Tentu untuk kejelasan pandangan, ketajaman warna supaya tamu yang melihat dari belakang atau terbilang jauh masih bisa melihat dengan jelas apa yang di tampilkan di screen.

Sebetulya kami punya banyak pilihan screen untuk Anda sewa, tapi kembali lagi kami harus sesuaikan dengan proyektor yang digunakan saat itu juga. Kalau proyektor untuk wedding yang kita gunakan adalah 4000 lumen tapi screen yang dipakai hanya berukuran 3 x 4 meer saja, hal ini tentu kurang maksimal karena screen berukuran relativ kecil untuk jumlah tamu begitu banyaak saat acara wedding berlangusng. Biasanya kami padukan proyektor 4000 lumen ke atas dengn screen berukuran 3 x 4 meter. Nah ini baru sesuai dan bisa maksimal.

Nonton Bareng

sewap royektor untuk nonton bareng

Beberapa event kami juga support untuk nonton bareng, baik sepakbola, wayang, moto gp dan acara nonton yang lainnya. Lalu proyektor seperti apa yang cocok dengan acara ini? sudah pasti kami juga beri pilihan sewa proyektor dan screen mulai dari 4000 lumen ke atas. Apalagi kalau jumlah penonton berkisar antara 400-600 orang malah biasanya kami sarankan mulai proyektor 5000 lumen ke atas dengan screen minimal 3 x 4 meter supaya semua penonton bisa melihat dengan jelas.

Seminar

sewa proyektor untuk seminar

Nah untuk acara seminar, kami bisa sarankan Anda untuk menggunakan proyektor baik yang berlumen 4000 ke bawah maupun 4000 ke atas. Mana yang lebih sering? Wah ini ya tergantung lokas seminar seperti apa dan jumlah pesertanya berapa? Kalau seminar di aula dengan ukuran 10 x 20 meter, dengan jumlah peserta kurang lebih 300an orang, menggunakan proyektor 3500 lumen saja sudah cukup dengan screen berukuran 2 x 3 meter.

Di beberapa acara seminar lain bahkan klien kami dari beberapa bank menyewa proyektor dan screen dengan ukuran proyektor 4000 lumen ke atas supaya peserta smeinar paling belakang bisa membaca dengan jelas tulisan - tulisan yang di display di screen, apalagi kalau acara seminar itu dihadiri oleh orang - orang yang mayoritas sepuh. Tentu hal ini perlu Anda perhatikan ketika akan menyewa proyektor untuk kegiatan Anda.

Baca Juga : 5 Kesalahan Umum Dalam Menggunakan Proyektor

Produk Launching

sewa proyektor untuk produk launching

Kami sering menerima orderan sewa proyektor dan screen dari perusahaan - perusahaan yang akan meluncurkan atau mengenalkan produk terbaru mereka. Dari pengalaman kami, mereka sering meminta proyektor dengan lumen yang lebih dari 4000. Acara seperti ini biasanya membutuhkan 2 set proyektor dan screen supaya display produk mereka bisa dilihat dan dikenali dengan jelas oleh konsumen atau peserta yang hadir saat launching produk berlangsung. Tidak tanggung - tanggung, mereka kadang - kdang juga menyewa TV plasma lengkap dengan stand berdiri dan di letakkan di sudut - sudut tertentu hanya untuk medisplay produk mereka.

Baca Juga : Tips dan Cara Merawat Proyektor Yang Benar

Pagelaran Seni

sewa proyektor untuk pagelaran seni

Seni yang kami maksud disini adalah wayang, ludruk dan konser. Pagelaran seni biasanya membutuhkan proyektor berlumen besar lebih dari 5000 lumen bahkan ada juga yag sampe 7000 dengan ukuran screen 3 x 20 meter. Jangan kaget hehe.. panitia selalu mengantisipasi dengan menyewa proyektor dan screen dengan ukuran yang sekalian besar karena pagelaran seni penontonnya begitu banyak, kadang - kadang juga lebih dari jumlah penonton saat nonton bareng. Apalagi nonton konser, itu sudah pasti lebih dari 700an orang ngumpul jadi satu nonton konsernya







Regards
SMD Visual
www.rentalmultimedia.net


Thank sudah mampir, jangan lupa add friend https://www.facebook.com/mrodang

Fungsi Port Pada Proyektor

Fungi Port Pada Proyektor

Fungsi Port Pada Proyektor


Anda pasti sudah pernah melihat bentuk fisik sebuah proyektor, kan ? Ya, pasti. Anda pasti juga sudah pernah menggunakan proyektor sebagai media pembelajaran, meeting atau keperluan lain yang membutuhkan proyektor sebagai media visualisasinya. Lalu apa pernah Anda berpikir bagaimana sebuah gambar bisa muncul di screen proyektor seperti itu? melalui apa gambar tersebut bisa disalurkan dari laptop ke proyektor ? Tentu Anda tahu melalui kabel, tetapi menuju manakah kabel itu terhubung? Jawabannya adalah port - port pada proyektor.

Sayangnya, di dalam proyektor terdapat tidak hanya satu port saja. Ada beberapa port yang perlu Anda ketahui, mulai dari nama dan fungsinya serta bentuk dari masing - masing port pada proyektor tersebut.

Itulah yang akan kita bahas dalam artikel berjudul Fungsi Port Pada Proyektor ini.

Nama dan Fungsi Port Pada Proyektor

VGA / RGB IN-OUT

RGB IN-OUT atau VGA adalah port yang sering digunakan untuk menampilkan gambar dari laptop ke proyektor. Port VGA dan KONEKTOR-nya biasanya ditandai dengan warna biru.

Port dan Konektor VGA


VIDEO

Disini kita sedang tidak membahas video pada umunya, tapi kita bahas port video yang ada pada proyektor. Port video ini digunakan untuk menerima input sinyal dari televisi, DVD Player, Kamera dsb. Masih bingung dengan istilah input? Input yang dimaksud disini adalah penerima. Jadi port video sebagai penerima sinyal yang dikirimkan oleh DVD Player / televisi melalui kabel.

Lalu kabel apa yang digunakan untuk port video ini? kabel yang digunakan adalah yang sesuai dengan konektor RCA. RCA adalah singkatan dari Red Cyan dan White yang merupakan warna dari masing - masing konektor. Umumnya, port video berwarna Cyan dan harus dihubungkan dengan konektor RCA berwarna Cyan. Kemudian utnuk konektor yang lain, colokkan pada port dengan warna yang sama untuk audio (stereo kanan kiri).

Port Video dan Konektor RCA

S-VIDEO

Merupakan singkatan dari Super Video. Kalau Anda cermati port ini pada proyektor, maka akan ada 5 lubang kecil yang nanti akan dimasuki oleh konektor S-Video. Gambar yang dihasilkan dari port ini lebih jelas ketimbang menggunakan kabel komposit. 

Port dan Konektor S-Video

RS - 232

Port ini digunakan untuk menghubungkan proyektor dengan kontrol sistem untuk mengatur custom tampilan proyektor pada screen.

DVI

Singkatan dari Digital Video Interface yang didesain sebagai alternatif dari VGA. Hasil gambar yang dihasilkan lebih baik karena mampu mereduksi noise pada video saat konversi analog maupun digital.

Port dan Konektor DVI


HDMI

Untuk yang satu ini adalah rajanya dibandingkan dengan VGA dan DVI, mengapa bisa ? Karena seperti namanya, HDMI adalah High Definitiopn Media Interface yang digunakan untuk display beresolusi tinggi.

Bentuk port dan konektor HDMI lebih simpel dibandingkan dengan VGA dan DVI. Dengan menggunakan kabel HDMI, kita dapat menstream audio dan video secara bersamaan hanya dengan 1 kabel HDMI saja. Masih bingung?

Gini, Coba Anda colok kabel HDMI dari laptop ke TV ynag tentuka ada port HDMI-nya. Lihat apa yang terjadi ! Suara dari TV akan berpinah ke laptop hanya dengan 1 kabel HDMI saja.

Port dan Konektor HDMI

Baca Juga : Tips Memilih Proyektor Sesuai Kebutuhan

PORT LAN

Port ini digunakan untuk menerima data visual dari laptop dengan menggunakan kabel UTP dan konekto RJ-45. Tetapi tidak banyak orang menggunakan port LAN karena bagi mereka, menggunakan port VGA jauh lebih mudah dan familiar dalam melakukan setting tampilan.


PORT USB

Port ini tentu Anda tahu, yaitu untuk mencolokkan flashdisk ke proyektor, sehingga tidak memerlukan laptop. Tetapi Anda butuh remote proyektor untuk mempermudah navigasi gambar maupun video yang ditampilkan oleh proyektor.



Regards
SMD Visual
www.rentalmultimedia.net


Thank sudah mampir, jangan lupa add friend ya....
https://www.facebook.com/mrodang


Tips Memilih Screen Proyektor Dengan Tepat

Tips Memilih Screen Proyektor Dengan Tepat

Tips Memilih Screen Proyektor

Sudah menjadi hal yang umum jika proyektor berpasangan dengan screen proyektor. Sebelum postingan ini saya buat, saya sudah menulis postingan berjudul Tips Memilih Proyektor Sesuai Kebutuhan jadi sebelum Anda tentukan screennya, pilih dulu proyektor yang menjadi benda utama untuk mendisplay tampilan visual pada screen. Kali ini saya akan bahas apa saja yang harus diketahui dalam memilih screen proyektor dengan tepat.

Kemampuan kita sebagai manusia sudah pasti memiliki keterbatasan, baik pendenganran, penglihatan maupun kemampuan untuk mengingat. Dalam hal audio visual, seorang audience rata - rata hanya mampu menerima 30% dari apa yang disampaikan oleh komunikator secara verbal, betul melalui suara dan gerak tubuh. Tetapi, jika dibantu dengan visualisasi menggunakan media pembantu seperti screen proyektor, apa yang dapat diterima oleh audience dapat meningkat.

Oleh sebab itu, efektifitas penyampaian materi oleh komunikator dapat dibantu menggunakan visualisasi pada sreen proyektor tersebut. Screen proyektor juga penting dalam kesuksesan acara karena dengannya kita dapat memberi gambaran terhadap apa yang disampaikan komunikator.

Lalu, screen bagaimana yang harus dipilih? berapa ukuran idealnya? screen berjenis apa yang tepat? Pertanyaan itu sering saya dengar ketika klien hendak menyewa screen proyektor pada kami. Untuk dapat memilih screen proyektor dengan tepat, Anda perlu simak hal - hal berikut ini.
  1. Jenis Layar
  2. Ukuran
  3. Bahan
  4. Proyektor Yang Digunakan
Untuk memahami tiap topik tersebut, mari kita pelajari satu per satu.

1. Jenis Layar

Untuk keperluan event dengan lokasi yang berbeda - beda kita bisa menggunakan screen proyektor tripod yang mudah di bongkar pasang. Tripod disini yaitu ada 3 kaki sebagai alas dan 1 penyangga untuk mengaitkan screen, bisa juga menggunakan screen proyektor portable yang hanya perlu ditarik ke atas dan di tekan kebawah jika selesai menggunakan atau bisa juga menggunakan screen proyektor fast fold untuk digunakan di tempat seperti auditorium, aula, ruang serbaguna dengan audience yang banyak.

Jika Anda menginginkan screen proyektor menetap di satu tempat, kita bisa menggunakan screen motorized yang cara kerjanya dibantu oleh mesin dan untuk mengoperasikannya bisa menggunakan remote yang apabila ditekan tombolnya, maka screen akan turun (membuka) dan keatas (menutup) 

2. Ukuran

Untuk pemilihan ukuran screen proyektor, Anda perlu memperhatikan juga lebar & tinggi ruangan / atau lebar & tinggi dinding tempat dimana screen akan dipasang. Jangan sampai screen lebih besar dari pada ukuran dari dinding, karena akan membuat screen jadi terlibat dan kurang maksimal dalam penggunaannya.

Kemudian pastikan juga ketika screen dipasang, audience yang paling belakang dapat melihat bagian bawah dari screen dengan jelas. Jangan sampai bagian bawah dari screen tertutup oleh kepala audience di depannya karena posisi penempatan screen yang kurang naik.

Untuk aspec ratio juga harus kita perhatikan, lihat pada spesifikasi proyektor Anda, berapa aspec rationya ? Jangan sampai Anda memilih screen yang tidak sesuai dengan aspec ratio proyektor. Contohnya begini, Anda punya proyektor dengan aspec ratio 16:9 tetapi screen proyektor Anda cuma 4:3 yang tentu saja aspec ratio pada screen tidak sesuai, dengan kata lain screennya terlalu kecil

3. Bahan

Seperti Anda ketahui bahwa screen akan menerima sorotan cahaya dari proyektor sehingga ada sedikit reflesi atau pantulan cahaya yang dihasilkan. Ini adalah faktor yang juga penting untuk kita perhatikan, faktor ini disebut luminance  yang umumnya disebut Gaint Factor. 

Gain Factor mengukur tingkat efisiensi pemrmukaan screen dalam merefleksikan aliran cahaya dan mengindikasikan seberapa tinggi proporsi yang tercermin oleh layar tertentu dibandingkan dengan permukaan screen. Gain Factor juga memiliki korelasi dengan sudut penglihatan dari audience.

Ada  jenis perbedaan permukaan sreen, yakni screen dengan type Diffuse (D) dan type Specular (S).

Type D

Screen ini cocok untuk ruangan redup cahaya sehingga audience dapat duduk di tempat yang melebar
  • menyebarkan cahaya ke segala arah 
  • matte white
  • punya sudut pandang 45 - 50 derajad
  • punya Gain Factor 1-1.2
Type S

Screen ini cocok untuk ruangan dengan cahaya terang. Pengaturan tempat duduk harus dirapatkan untuk memaksimalkan penglihatan audience
  • memantulkan cahaya sepanjang sumbu proyeksi dua kali lebih terang dari layar matte white
  • punya warna mother of pearl
  • punya sudut pandang yang smepit 30 - 40 derajad
  • punya Gain Factor 2-2.2
4. Proyektor Yang Digunakan

Proyektor yang Anda gunakan juga berpengaruh terhadap hasil tampilan visual pada screen proyektor. Jika Anda sudah memilih screen proyektor yang tepat untuk audience berjumlah 500 orang, tetap proyektor Anda hanya memiliki lumens kurang dari 2000, maka jelas saja tampilan visula yang dipancarkan ke screen proyektor tidak maksimal, maka spesifikasi dari proyektor juga penting untuk dipertimbangkan


Baca Juga : Tips dan Cara Merawat Proyektor

Demikian tips memilih screen proyektor ini kami bahas, jika Anda ingin melihat koleksi screen dan acara kami silahkan lihat di > galeri screen dan jika Anda memiliki pertanyaan atau informasi lebih lanjut silahkan ketikan di kolom komentar di bawah.


Regards
SMD Visual
www[dot]rentalmultimedia[dot]net


Thanks sudah mampir, jangan lupa add friend ya.......
https://www.facebook.com/mrodang





Tips dan Cara Merawat Proyektor

Tips dan Cara Merawat Proyektor

Tips Merawat Proyektor
Banyak orang mampu membeli proyektor dan mampu mengoperasikannya tetapi tidak banyak yang mau merawatya. Kebanyakan setelah selesai dipakai, proyektor dimasukkan tas dan diletakkan begitu saja, padahal merawat proyektor juga penting. 

Mengapa perlu perawatan pada proyektor ? 

Tentu untuk memperpanjang umur dan menjaga supaya proyektor tetap dapat bekerja dengan maksimal.

Untuk merawat proyektor Anda tidak perlu mengeluarkan biaya apapun, cukup baca postingan ini dan mempraktekkannya di rumah secara rutin.

Mari kita mulai 

1. Menyalakan Proyektor

Sebelum menyalakan, pastikan kabel VGA dan kabel power sudah terhubung ke proyektor. Setelah itu hubungkan kabel power proyektor ke saklar listrik. Gunakan remote proyektor untuk menjaga tombol - tombol pada royektor tetap awet. Karena jika rusak, biaya untuk mengganti cukup mahal.

2. Bersihkan Filter Proyektor Secara Rutin

Untuk pemakaian dengan frekuensi yang sering, biasanya untuk mengajar di kelas atau media ketika rapat di kantor, jangan lupa membersihkan filter proyektor. Anda bisa menggunakan vacum cleaner, kuas atau kompressor untuk menghilangkan debu pada filter. Debu yang menyumbat filter dapat menghalangi aliran udara sehingga proyektor cepat panas. Bila panas berlebih, maka temperatur bisa cepat panas dan proyektor bisa terbakar.

3. Mematikan Proyektor

Ketika Anda selesai menggunakan proyektor, jangan langsung mencabut kabel powernya. Tetapi gunakan tombol power pada remote untuk mematikan. Biasaya ketika kita menekan tombol power, maka pada display proyektor akan muncul pertanyaan dan kita cukup menekan tombol powernya sekali lagi. Setelah itu tunggu prosesnya hingga proyektor benar-benar mati.

4. Pastikan Proyektor Tidak Terlalu Panas

Ketika Anda menggunakan proyektor dalam waktu yang cukup lama, luangkan waktu untuk mengistirahatkannya agar lampu proyektor tidak terlalu panas. Dan ketika Anda selesai mematikannya, jangan langsung memasukkannya ke dalam tas. Tetapi biarkan dulu beberapa menit untuk meredakan panas di dalam proyektor tersebut. Setelah dirasa tidak terlalu panas, silahkan memasukkannya ke dalam tas.

5. Gunakan Eco Mode

Kebanyakan proyektor sudah dibekali fitur ini untuk secara otomatis mengatur kecerahan lampu berdasar kecerahan ruangan untuk menghemat listrik dan panas yang dihasilkan oleh lampu proyektor sehingga dapat memperpanjang umur proyektor.

6. Jangan Menghalangi Ventilasi

Ventilasi disini yaitu celah - celah pada body proyektor yang merupakan lokasi dimana kipas membuang udara panas dari dalam ke luar, sehingga jangan menghalangi / menutupi ventilasi tersebut supaya proses pembuangan udara panas dari dalam proyektor tidak terhambat.

Baca Juga : 5 Kesalahan Umum Dalam Menggunakan Proyektor

Dengan mempraktekkan 6 tips merawat proyektor tersebut dapat memperpanjang umur royektor Anda dan mengurangi proyektor dari resiko kerusakan. Jika Anda memiliki pengalam atau informasi yang tidak kami jelaskan pada postingan ini, silahkan Anda berbagi tips melalui komentar dibawah


Regards
SMD Visual
www.rentalmultimedia.com

Thanks sudah mampir, jangan lupa add friend ya.........
https://www.facebook.com/mrodang



Tips Memilih Proyektor Sesuai Kebutuhan

4 Tips Memilih Proyektor Sesuai Kebutuhan


Tips Memilih Proyektor Sesuai Kebutuhan


Apa itu Proyektor ? Proyektor adalah rangkaian alat optik yang berfungsi memvisualkan / menampilkan tulisan, gambar, video bahkan audio pada bidang datar supaya dapat dilihat oleh banyak orang dengan jelas. Ada istilah - istilah yang melekat pada proyektor yang selama ini mungkin Anda sering baca tetapi tidak terlalu mengerti kegunaannya kan ? Istilh - istilah tersebut yaitu Contrast Ratio, Brightness, Display Technology, dan Resolution yang akan kita bahas pada postingan ini


Yuk langsung saja kita mulai tips memilih proyektor sesuai kebutuhan


1. Contrast Ratio

Contrast Ratio adalah perbedaan antara ketajaman 1 warna dengan warna yang lain yang bisa dihasilkan oleh proyektor. Maksudnya begini, contrast ratio yang tinggi membuat warna terlihat begitu tebal dan jelas dibanding dengan contrast ratio yang rendah.


Apa itu Contrast Ratio Pada Proyektor


Contrast Ratio yang tinggi akan mengirimkan warna tertajam, misal warna hitam akan terlihat sangat hitam dan warna putih akan terlihat sangat putih. 

Bagi Anda yang membutuhkan proyektor untuk rumah, contrast artio 2000:1 sudah cukup, tetapi untuk teater seperti di bioskop, butuh contrast ratio yang lebih besar.


2. Brightness



Brightness adalah kecerahan cahaya yang dihasilkan oleh proyektor, biasanya disebut menggunakan satuan Lumens. Semakin tinggi nilai Lumens, maka cahaya yang dihasilkan semakin terang. Nilai Lumens pada proyektor itu beragam mulai ratusan hinggga ribuan. Untuk proyektor dengan nilai Lumens yang tinggi bentuknya besar, butuh sekitar 3-5 orang untuk mengangkatnya. Bayangkan betapa besarnya.

Bagi Anda yang ingin membeli proyektor untuk rumah atau ruangan kecil, proyektor 1000 - 2000 Lumens sudah cukup, tetapi untuk ruangan yang lebih besar seperti aula berjumlah sekitar 200 - 500 orang, butuh proyektor dengan lumens mulai dari 2600 - 5000 itu sudah cukup supaya detil tulisan yang ditampilkan oleh proyektor dapat terbaca jelas bagi audience yang duduk dibelakang.


3. Display Technology


Umumnya, proyektor dikategorikan menjadi 2, yaitu menggunakan LCD (atau yang serig disebut 3LCD) dan DLP. Lalu apa bedanya?


Keduanya memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing. Mari kita simak 


Efisiensi Listrik

Dengan daya yang sama, LCD mampu memberi sorotan yang lebih terang daripada DLP

Kualitas Pixel

DLP memakai jutaan kaca kecil untuk memvisualkan sebuah gambar sehingga pixel yang dihasilkan begitu rapat daripada LCD

Kualitas Warna

Proyektor yang menggunakan LCD memiliki saturasi dan ketajam yang lebih baik daripada DLP sehingga gambar yang dihasilakan oleh LCD dapat menyerupai gambar aslinya.

Kualitas Display Video

DLP mampu menghasilkan tampilan video dengan lebih halus karena tidak perlu memecah cahaya menjadi 3 seperti yang dilakukan oleh LCD sehingga cahaya yang dihasilkan dapat langsung di kirimkan melalui chip untuk dipancarkan

4. Resolution


Ada 4 tipe resolusi pada proyektor :



  • SVGA (800 x 600)
  • XGA (1024 x 768)
  • SXGA (1280 x 1024)
  • UXGA (1600 x 1200)
Semakin tinggi resolusi yang bisa dihasilkan oleh proyektor, maka ketajaman dan kualitas gambar juga tinggi. Untuk keperluan meeting dan presentasi kelas cukup dengan resolusi SVGA / XGA, tetapi jika untuk pemutaran video dengan jumlah audience yang banyak > 500 orang, resolusi yang besar juga patut diperhitungkan

Baca Juga : 5 Kesalahan Umum Dalam Menggunakan Proyektor

Kesimpulan Tips Memilih Proyektor Sesuai Kebutuhan


Sesuai dengan judul pada postingan ini, maka kita tetap harus menyesuaikan dengan kebutuhan. Untuk apakah proyektor yang kita beli ini akan digunakan? dimana menggunakannya? dan berapa perkiraan audiencenya?

Jika digunakan untuk presentasi di kelas, meeting dan display gambar dengan audience sekitar < 200 orang. Kita cukup menggunakan proyektor dengan lumens dibawah 3000, contrast ratio 2000:1 dan spesifikasi relevan pada produk proyektor tersebut.


Tetapi jika digunakan untuk nonton bareng sepak bola atau pemutaran film, gunakan proyektor dengan lumens diatas 3000 dengan contrast ratio yang tentu lebih tinggi dan resolusi yang besar untuk hasil visual yang tajam dan dapat dinikmati oleh penonton


Regards

SMD Visual
www.rentalmultimedia.net


Thanks sudah mampir, jangan lupa add friend ya.........
https://www.facebook.com/mrodang